Daftar Isi
Semua orang tahu bahwa Harley Davidson adalah produsen dan merek motor gede yang sangat terkenal dengan beragam produknya yang ikonik. Tapi tahukah anda bahwa Harley Davidson baru-baru ini meluncurkan sebuah produk baru yaitu sepeda listrik? Ya tidak salah dengar, sepeda listrik! Yang menarik adalah apa sih sebenarnya alasan Harley Davidson meluncurkan sepeda listrik? dan apa strategi bisnis di balik keputusan itu? Ternyata ada pembelajaran bisnis sangat berharga yang bisa kita dapatkan dari inisiatif out of the box bisnis sepeda listrik Harley Davidson ini. Yuk kita mulai pembahasannya di artikel ini!
Bisnis Sepeda Listrik Harley Davidson
Harley Davidson memulai debut sepeda listrik pertamanya dengan meluncurkan empat model produk pada 16 November 2020 kemarin. Harganya tidak tanggung-tanggung antara 3399-4999 US dollar atau kalau dalam rupiah sekitar 47-70 juta rupiah. Dan kalau anda tinggal di Amerika Serikat dan Eropa maka sekarangpun anda sudah bisa memesan sepeda itu dan anda akan mendapat barangnya di musim semi 2021 ini.
Yang menarik adalah masing-masing dari empat sepeda itu memiliki pedal yang berarti untuk mengoperasikannya anda masih harus mengayuh sepeda itu dan fitur ini menurut Harley Davidson mensimulasikan pengalaman menggunakan sepeda biasa tapi bedanya dengan Booster ala Harley Davidson. Sekarang kita jawab pertanyaan yang pertama. Apa sih yang membuat Harley Davidson masuk ke bisnis sepeda listrik?
Jadi apa sih yang mendorong Harley Davidson masuk ke bisnis sepeda listrik? Ternyata banyak bukti bahwa sekarang itu adalah saat yang tepat untuk memasarkan sepeda listrik atau sering disebut dengan e-bike. Kenapa? Karena pandemi ternyata membuat konsumen khawatir dalam menggunakan angkutan umum yang biasanya padat dan tentu saja mereka semakin peduli dengan gaya hidup sehat. Penjualan e-bike melonjak baik di Amerika Serikat ataupun diluar Amerika Serikat. Di bulan Maret dan April di Amerika Serikat ada peningkatan 87% dari tahun ke tahun dalam penjualan e-bike. di Jerman penjualan e-bike mengalahkan penjualan sepeda biasa. Begitu menurut harian The Verge.
Dan selama musim panas penjualan e-bike dan skuter listrik meningkat lebih dari tiga kali lipat di Inggris Raya. Ada Trivia yang menarik dari gagasan pembuatan sepeda listrik ini. Ternyata ketika kita pergi ke museum Harley Davidson di kota Milwaukee kota kelahirannya Harley Davidson, artefak yang paling tua yang akan bisa kita temukan di sana adalah sebuah gambar tua yang dibuat di tahun 1901 berupa sketsa mesin motor untuk sepeda.
Jadi seolah-olah founder Harley Davidson itu sudah bisa mengantisipasi bahwa nanti satu abad berikutnya akan ada sebuah sepeda elektrik. Aaron Frank brand director dari produk sepeda elektrik Ini mengatakan “Melihat gambar mesin motor itu membuat saya sadar bahwa Harley Davidson tidak semata-mata didirikan sebagai perusahaan sepeda motor, melainkan sebuah perusahaan mobilitas.”
Nama Serial One yang disematkan pada produk sepeda elektrik ini pun diambil dari nama motor Harley Davidson yang pertama yang namanya waktu itu adalah Serial Number One. Terlepas dari alasan dan cerita menarik dibalik peluncuran sepeda listrik milik Harley Davidson ini, bagi saya yang paling menarik ketika melihat dari sudut pandang corporate innovation yang tentu saja adalah strategi bisnis sepeda listrik Harley Davidson dalam memproduksi dan memasarkan produk sepeda listrik ini.
The Serial One Harley Davidson
Serial One itu dimulai sebagai sebuah proyek Skunk Works di pusat pengembangan produk Harley. Frank mengatakan “Produk sepeda elektrik ini dirancang secara serius oleh insinyur internal Harley Davidson selama sekitar dua tahun” dan begitu produk sepeda listrik ini selesai dan akhirnya manajemen memutuskan untuk menseriusinya sebagai sebuah bisnis ,Harley Davidson akan melakukan spin off untuk Serial One ini dengan mendirikan sebuah perusahaan yang terpisah dan mandiri untuk menggerakkan bisnis baru yakni bisnis sepeda listrik tersebut. Apa sih alasannya?
- Fokus
Yang pertama adalah karena mereka perlu fokus. Kata Frank “Pada akhirnya, kesuksesan Serial One bergantung pada kami menstrukturkan bisnis dengan cara yang memungkinkan kami fokus pada bisnis sepeda listrik. Wajar sih karena mengembangkan dua produk yang sangat berbeda itu dalam satu atap beresiko untuk bisa mengaburkan fokus dari orang-orang yang menggarapnya.
- Gesit dan Responsif
Sebagai produk baru yang masuk ke pasar yang juga baru, Serial One harus bisa bergerak secara lincah dan responsif terhadap apapun yang terjadi dan respon dari pasar. Frank Menjelaskan “Harley Davidson adalah merek besar dan mapan yang menggarap banyak hal yang terjadi di dunia sepeda motor, bagi kami untuk bisa benar-benar responsif dan gesit kami perlu memiliki sedikit pemisahan dari Harley Davidson dan memiliki suara kami sendiri”.
Walaupun diproduksi dan dipasarkan oleh dua perusahaan yang berbeda, produk sepeda listrik Serial One sangat kuat dipengaruhi oleh DNA dari Harley Davidson. Serial One menggunakan DNA merek Harley Davidson di saat yang sama memberikan kebebasan kepada tim untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna sepeda tanpa khawatir akan berdampak pada produk sepeda motornya Harley, para retailer, ataupun pelanggan dari Harley Davidson, begitu jelas Frank. Sepertinya Itulah sebabnya Kenapa label produk sepeda listrik ini bertuliskan Serial One Powered by Harley Davidson.
Pembelajaran Yang Bisa Diambil Dari Strategi Bisnis Sepeda Listrik Harley Davidson
Nah jadi apa sih pembelajaran bisnis yang bisa kita dapatkan dari aksi Harley Davidson meluncurkan produk sepeda elektrik ini?
Ada tiga setidaknya pembelajarannya.
1. Teruslah mencari peluang bisnis baru
Jangan pernah stuck dengan produk yang itu-itu saja, seberapapun hebatnya produk anda maupun seberapapun hebatnya merek anda itu. Peluang bisnis yang saya maksud itu adalah anda bisa menciptakan produk baru atau masuk ke pasar baru atau kombinasi dari keduanya. Memang saat ini kita belum tahu apakah Serial One akan mengikuti kesuksesan motor gede Harley Davidson ya. Tetapi kalau misalnya perusahaan seperti Harley Davidson yang sudah sangat kuat posisi pasarnya saja masih terus bergerak mencari peluang-peluang baru seperti bisnis sepeda listrik tersebut, saya rasa kita sebaiknya juga melakukan hal yang sama kan.
2. Kembangkan bisnis baru berdasarkan DNA yang jadi kekuatan bisnis utama kita
Harley Davidson seperti dikatakan oleh Aaron Frank memiliki DNA sebagai mobility company. Masuk akal, karena motor gede ataupun sepeda listrik itu berfungsi untuk memindahkan orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Bedanya karena itu adalah “Harley Davidson” bisa membuat penggunanya bisa bergerak dengan gaya yang paling keren. Para reviewer awal dari sepeda elektrik Serial One mengatakan bahwa memang produk Serial One benar-benar terasa berbeda dengan produk sepeda listrik lainnya. Dari bahan yang digunakan, tongkrongannya, keseimbangannya hingga detail desain dan fitur elektronik yang ada di dalam Serial One menghadirkan sensasi yang hanya produsen motor gede sekelas Harley Davidson yang bisa menciptakannya.
3. Pisahkan bisnis yang baru lahir dengan organisasi induknya
Layaknya perusahaan besar lainnya, Harley Davidson jago dalam hal eksekusi. Budaya dan proses organisasi itu didesain untuk menciptakan motor gede yang terbaik, bukan yang lain. Maka dalam kondisi seperti itu bisnis sepeda listrik akan sulit dapat tempat apalagi ruang gerak yang dibutuhkannya. Maka keputusan strategis dari Harley Davidson untuk men spin-off Serial One terbukti bisa memberikan kebebasan dan kecepatan untuk Serial One bergerak, bereksperimentasi dan melakukan beragam iterasi secara cepat dalam merespon dan menangkap peluang pasar tanpa terbebani proses birokratif sebuah perusahaan besar.
Penutup
Tertarik untuk beli Serial One powered by Harley Davidson? Sayangnya belum ada kabar ya kapan sepeda elektrik ini akan dijual di Indonesia termasuk di Asia. Namun saat ini bisnis sepeda listrik semakin banyak dan berkembang. Namun demikian, bukan berarti kita tidak bisa take action dong untuk mengikut jejak Harley Davidson dalam melakukan inovasi untuk terus mengembangkan bisnis kita.
Semoga artikel ini bermanfaat ya!