Daftar Isi
Tes psikotes jadi syarat utama seseorang sebelum bekerja di suatu perusahaan. Namun, dalam pelaksanaannya setiap perusahaan menerapkan psikotes yang berbeda-beda.
Memiliki kemampuan akademik yang bagus belum tentu menjamin seseorang lulus psikotes. Satu hal yang perlu Anda ketahui adalah bahwa psikotes ini bukan ditujukan untuk mengukur seberapa baik kemampuan akademiknya, tetapi untuk mengukur aspek psikis orang tersebut sebagai calon karyawan.
Jika Anda ingin lulus tes psikotes untuk bisa bekerja di perusahaan impian, maka Anda harus mempelajari tips-tips mengerjakan tesnya dan contoh-contoh soalnya. Simak langsung pembahasannya hingga tuntas berikut ini.
Contoh Soal Tes Psikotes dan Kiat Mengerjakannya
Bagi para fresh graduate, penting untuk mempelajari soal-soal tes psikotes agar memberi gambaran seperti apa contoh tesnya dan bagaimana harus mengerjakannya. Berikut ini adalah contoh soal psikotes beserta tipsnya:
1. Tes Kemampuan Verbal
Tes kemampuan verbal ini akan selalu muncul di setiap tes psikotes yang meliputi persamaan kata (sinonim), lawan kata (antonim), analogi, dan korelasi makna. Tujuan adanya tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Anda dalam menghadapi suatu kondisi dan memahami sebab akibat dari sebuah permasalahan.
Untuk dapat mengerjakan tipe tes ini, Anda harus memperbanyak kosa kata dan juga artinya. Umumnya tes ini terdiri dari 40 soal dan Anda harus pintar-pintar menggunakan logika Anda. Konsentrasi secara penuh jadi cara terbaik agar Anda bisa mengerjakannya dengan baik dan kerjakan soal yang sekiranya mudah terlebih dahulu.
Berikut ini contoh soal psikotes untuk tes kemampuan verbal, yaitu:
Tes sinonim:
TIDAK BISA TIDUR = ….
- Khawatir
- Insomnia
- Terlelap
- sedih
Jawaban: Insomnia
Tes antonim:
KERDIL = ….
- Tinggi
- Susut
- Bongsor
- Mini
Jawaban: Bongsor
2. Tes Wartegg
Tes wartegg ini ditemukan oleh Ehrig Wartegg, seorang psikologi asal Jerman. Tes ini bertujuan untuk mengetahui karakter dalam diri seseorang, seperti kemampuan memecahkan masalah, keuletan, cara beradaptasi di tempat baru, keinginan, dan lain-lain.
Umumnya, dalam tes ini terdapat 8 kotak yang berisi pola-pola berbeda, mulai dari sebuah titik, garis lurus hingga garis lengkung. Tes ini mengharuskan Anda melanjutkan pola-pola tersebut untuk menjadi sebuah gambar sesuai dengan imajinasi dan kreativitas Anda.
Usahakan Anda mengerjakannya secara berurutan dari kiri ke kanan untuk memudahkan Anda mengingat pola mana yang pertama dikerjakan. Sebab, di akhir Anda akan diminta mencantumkan nomor sesuai pola yang digambar terlebih dahulu.
Berikut contoh soal tes wartegg:
Sumber: pengusahadanpegawai.blogspot.com
3. Tes Logika Aritmatika
Tes logika aritmatika biasanya diberikan bagi Anda yang melamar pekerjaan di posisi yang banyak melibatkan kegiatan menghitung, seperti akuntansi, data analyst, ataupun software engineer. Dalam tes tersebut terdiri dari deretan angka yang harus Anda pahami polanya.
Anda bisa memecahkan deretan angka yang ada dalam soal tes dengan cara pembagian, perkalian, penjumlahan, pengurangan, persentase, dan pecahan angka. Dalam mengerjakan soal tes ini dibutuhkan fokus dan konsentrasi tinggi.
Contoh soalnya sebagai berikut:
1 24 20 16 12 = ….
- 6
- 8
- 2
- 4
Jawaban: 8
Alasannya, masing-masing angka dikurangi 4, maka angka selanjutnya adalah 8.
Untuk dapat mengerjakan tes ini, Anda harus melihat keseluruhan deretan angka dengan memperhatikan polanya. Nah, polanya ini bisa berupa mengelompokkan secara berurutan, ataupun mengelompokkannya secara acak.
4. Tes Penalaran (Deret Gambar)
Tes penalaran ini membutuhkan kemampuan dalam memahami pola dalam bentuk gambar karena menggunakan media gambar 2 atau 3 dimensi. Kunci utamanya adalah konsentrasi yang tinggi dan memperhatikan detail sekecil apapun, seperti perputaran warna atau penempatan titik.
Contoh soal tes penalaran adalah:
Sumber: psikotes-gambar.blogspot.co.id
5. Tes Koran atau Pauli
Tes ini lebih dikenal dengan tes koran yang merupakan perhitungan sederhana dan sebenarnya agak mudah. Tes koran mengharuskan Anda menjumlahkan deretan angka yang disusun secara vertikal.
Meski terlihat mudah, namun angka yang harus jumlahkan sangatlah banyak dan mirip seperti lembaran koran. Tes ini melelahkan dan sangat menguras konsentrasi sehingga Anda harus punya tempo sendiri saat mengerjakannya.
Seperti apa tes koran atau pauli, ini contohnya:
Sumber: linovhr.com
Tips mengerjakan tes pauli yang terpenting jangan terpengaruh orang lain sehingga bisa membuat Anda panik dan malah tertekan. Atur tempo Anda sendiri, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat, dan yang terpenting adalah konsistensi dalam pengerjaannya.
6. Tes Menggambar Orang atau Menggambar Pohon
Tes psikotes yang satu ini Anda akan diminta untuk menggambar pohon pada kertas A4. Namun, Anda tidak diperbolehkan menggambar pohon kelapa atau pohon yang berukuran kecil. Anda harus membuat pohon yang memiliki ranting dan berukuran cukup besar.
Begitu juga dengan menggambar orang, namun yang dinilai dalam tes ini bukan dari keindahannya melainkan melihat bagaimana karakter dan kepribadian Anda. Khusus bagi tes menggambar orang, buatlah gambar orang seproposional mungkin dan sebaik yang Anda bisa lengkap dengan anggota tubuh.
Ini dia contoh tes menggambar orang atau pohon:
Sumber: linovhr.com
7. Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Tes EPPS ini yang paling mudah diantara tes psikotes di atas. Tujuannya untuk mengetahui kepribadian dan karakter kandidat dengan lebih detail. Meskipun tes ini mudah, tapi menjawabnya jangan asal-asalan.
Dalam tes ini yang dilihat adalah konsistensi Anda dalam menjawab soalnya. Anda harus berusaha menjawab seluruh pertanyaan tersebut walaupun tidak sesuai kepribadian Anda.
Akan ada banyak pertanyaan yang diulang, sehingga mudah untuk dideteksi apakah Anda jujur atau tidak saat menjawabnya. Tes ini diperuntukkan melihat kepribadian dan kesesuaian dengan pekerjaan. Oleh karena itu, tes ini bisa digunakan sebagai acuan seperti apa suasana kerja, mulai dari budaya dan sistem yang diterapkan di perusahaan tersebut.
Contoh tes EPPS adalah sebagai berikut:
Sumber: konsultan psikologijakarta.com
Tips bisa mengerjakan tes EPPS ini, yaitu dengan memahami jobdesc dari posisi atau pekerjaan yang Anda incar saat mengerjakan soalnya. Kemudian, Anda harus menjawab sesuai kepribadian yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Tes ini ditujukan untuk menilai apakah kepribadian Anda cocok dengan jenis pekerjaan yang Anda incar.
Kesimpulan
Ketika Anda melamar pekerjaan, alangkah lebih baiknya Anda memahami jobdesc dari posisi yang diincar. Anda bisa mempelajari soal tes psikotes untuk agar mendapat bayangan bagaimana cara mengisinya.
Melamar sebuah pekerjaan tidak semudah seperti tugas HR mendapatkan kandidat yang tepat bagi perusahaan. Selain mempersiapkan untuk marketing rekrutmen, HR juga harus membuat soal-soal psikotes untuk kandidat.
Untungnya saat ini ada software HRIS yang dapat membantu menyederhanakan proses rekrutmen, sehingga HR bisa menilai dan memperoleh kandidat yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
Menariknya, sistem rekrutmennya ini juga terintegrasi dengan aplikasi kehadiran dan aplikasi payroll yang saling berkaitan. Dengan begitu, segala proses administrasi perusahaan dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan hasil yang akurat.
Semoga artikelnya bermanfaat!
Sumber referensi: https://www.linovhr.com/tips-dan-contoh-tes-psikotes/