swing trading

Swing Trading sebagai Strategi Tepat untuk Cuan Lebih Besar

Jika ingin mendapatkan untung dari transaksi saham secara lebih signifikan dalam waktu lama maka swing trading adalah jawaban tepat. Strategi ini dipercaya memberikan peluang untung lebih besar dibandingkan day trading dengan peluang untung jangka pendek.

Menariknya taktik ini dapat dilakukan oleh para pekerja kantoran atau pemula dengan jumlah uang lebih sedikit. Sekarang transaksi saham dapat dijual dan dibeli dalam nilai recehan sehingga lebih mudah menjangkau setiap kalangan.

swing trading
Swing trading

Swing Trading

Pengertian swing trading merupakan transaksi yang keuntungannya dapat diambil secara harian maupun mingguan. Tapi, biasanya orang menerapkan sistem daily time frame dengan serangkaian informasi mengenai harga tertinggi, closing, opening, dan terendah.

Penampilan keempat jenis harga di atas disajikan dalam waktu satu hari sehingga trader bisa mengetahui kapan paling pas untuk membeli atau melepas. Cara paling cocok bagi para pelaku dengan tipe santai karena tidak membutuhkan untung dalam waktu singkat.

Setidaknya terdapat 2 analisis bisa dimanfaatkan, yakni analisa teknis serta analisa fundamental dengan likuiditas terbaik bagi mata uang GBP/USD, USD/EUR, dan JPY/USD. Trader bisa menentukan standar profit lebih dari day trading untuk mendapatkan laba.

Trik Masuk dan Keluar Pasar

Pelaksanaan swing trading ada 2 taktik harus dipahami, diantaranya teknik masuk ke pasar dan teknik keluar dari pasar. Penjelasan mengenai keduanya bisa melihat detail di bawah ini:

Baca Juga :  Panduan Investasi Online Tanpa Modal Besar Untuk Pemula

1. Trik Masuk Pasar (Entry)

Entry merupakan ketika pembelian dilakukan oleh pemula maupun profesional maka harus berdasarkan tren tertentu. Tren saham di pasaran terbagi menjadi beberapa, kondisi saham naik atau uptrend, kondisi saham saat turun atau downtrend, dan saat kondisinya stagnan atau sideways.

Pembelian saham biasanya dilakukan pada dua kondisi, yakni saat angkanya sedang di atas atau ketika nilainya turun. Hampir jarang orang mengharapkan untung ketika kondisi sedang stagnan.

Landasan orang melakukan pembelian diantaranya karena alasan penilaian analisis teknis dengan melihat pergerakan nilai saat itu. Anda dapat memanfaatkan fundamental mengarah pada satu tujuan, yakni memperoleh untung lebih besar.

2. Teknik Keluar Pasar (Exit)

Pelaksanaan swing trading, terdapat teknik keluar dari pasar atau exit. Teknik keluar dari pasar ini bergantung pada situasinya, saham bisa dilepas atau dijual dalam kondisi terendah demi mengantisipasi terjadinya kerugian semakin jauh.

Mungkin juga apabila beruntung maka penjualan tersebut pada saat kondisi untung dengan nama take profit dengan harapan cuan lebih tinggi pada trader. Memahami pengertian dan dua tekniknya menjadi landasan terbaik ketika turut bergabung di pasaran.

swing trading
Swing trading

Contoh Swing Trading

Demi mempermudah pemahaman terkait swing trading lebih jelas penggambarannya apabila  kami memberikan ilustrasi atau contoh kasus. Ada yang memanfaatkan kondisi ketika tren pasarnya naik kemudian menyimpannya dalam beberapa waktu.

Kemudian sahamnya akan dilepas kembali saat harganya lebih tinggi dari saat pembelian. Butuh analisis tepat dan kehati-hatian dalam mengikuti metode ini, jangan sampai sudah membeli dengan nilai tinggi, tetapi harganya stuck dan tidak bisa naik lagi.

Seperti selayaknya ayunan, swing trading mengharuskan pelakunya pandai menilai situasi kapan waktunya saham di atas dan kapan dengan cepat harganya bisa merosot atau naik lebih tinggi. Selain pembelian saham pada saat tren naik, ada juga contoh lainnya.

Baca Juga :  Ingin Membuka Usaha Kuliner? Pastikan Anda Memiliki Visi Misi Usaha makanan Seperti di Bawah Ini

Trader bisa menjual saham dalam nilai rendah dan membiarkannya sambil mengamati pasar saham bersangkutan. Ketika pergerakannya terlihat naik dan ada pada angka tertentu maka saham tersebut bisa dibeli kembali dengan harapan memberikan untung besar.

Keuntungan membeli kembali adalah trader mengharapkan untung besar dari terjadinya fluktuasi harga di pasaran. Contoh sederhana terkait pelaksanaan swing trading ini bisa mempermudah Anda dalam memahami praktiknya di lapangan.

swing trading
Swing trading

Resiko Swing Trading

Praktik transaksi saham swing trading tentunya hadir bersamaan dengan resikonya. Setidaknya terdapat dua jenis resiko bisa dialami, diantaranya average down dan stop loss dimana keduanya memiliki penjelasan sebagai berikut:

1. Average Down

Dalam kondisi tertentu, mungkin saja orang yang melakukan swing trading mengalami average down atau tidak kunjung naik nilainya. Contoh sederhananya A membeli saham pada saat harganya Rp700 dengan harapan akan naik menjadi Rp750.

Namun, sayangnya seiring waktu berjalan, ternyata saham tersebut justru turun ke angka Rp550 sehingga A memutuskan membelinya kembali. Harapannya tentu mendapatkan keuntungan lebih besar ketika sahamnya naik kembali nanti.

Pada kondisi seperti ini, A seolah masuk ke permainan pasar dengan terus membeli dan tidak menemukan titik kapan harus menjualnya. Mungkin saja dalam swing trading harganya naik, tetapi tidak tahu kapan dan bisa jadi juga harganya terus merosot atau stagnan di angka Rp550.

2. Stop Loss

Stop loss merupakan resiko kedua yang harus dipersiapkan ketika menerapkan strategi trading di pasar. Ini artinya trader harus menentukan nilai terendah dari setiap kali terjadi penurunan harga dengan tujuan mencegah kerugian terlalu besar.

Tanpa penerapan titik harga terendah maka ada kemungkinan Anda mengalami kerugian besar. Contoh sederhananya Anda membeli saham saat harganya di angka Rp800 maka misalkan penentuan nilai terendahnya Rp700 maka otomatis saat Rp700 itu saham dijual.

Baca Juga :  Contoh Pembukuan Penjualan Harian serta Manfaatnya Untuk Mendorong Kemajuan Bisnis

Bayangkan jika tidak menentukan harga terendah maka ada kemungkinan nilainya terus merosot ke angka di bawah Rp700. Terlalu lama membuat keputusan dalam strategi ini bisa menjadi kerugian bagi trader.

swing trading
Swing trading

Tanya Jawab Seputar Swing Trading

Apa itu swing trading?

Swing trading adalah strategi perdagangan di pasar keuangan di mana seorang trader memegang posisi dalam jangka waktu beberapa hari hingga beberapa minggu untuk memanfaatkan gerakan harga yang “floating” atau swing antara level-level tertentu.

Apa perbedaan antara swing trading dan day trading?

Perbedaan utama antara swing dan day trading adalah jangka waktu posisi. Swing trading melibatkan memegang posisi dalam jangka waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, sedangkan day trading melibatkan pembukaan dan penutupan posisi dalam satu hari perdagangan.

Bagaimana cara mengidentifikasi saham yang cocok untuk swing trading?

Untuk mengidentifikasi saham yang cocok untuk swing, trader biasanya mencari saham dengan volatilitas yang cukup tinggi dan likuiditas yang baik. Mereka juga memperhatikan tren harga jangka menengah dan menggunakan analisis teknis untuk mencari sinyal beli atau jual yang kuat.

Apa risiko utama yang terkait dengan swing trading?

Salah satu risiko utama dalam swing adalah risiko pasar, di mana harga saham bisa bergerak berlawanan dengan prediksi trader. Selain itu, risiko likuiditas juga bisa terjadi, terutama jika trader tidak bisa menutup posisi mereka dengan cepat ketika diperlukan.

Apakah ada strategi manajemen risiko yang efektif untuk swing trading?

Ya, strategi manajemen risiko yang efektif untuk swing termasuk menetapkan stop-loss order untuk membatasi kerugian, menetapkan target keuntungan yang realistis, dan mengelola ukuran posisi agar sesuai dengan toleransi risiko individual. Dengan demikian, trader dapat meminimalkan kerugian potensial dan memaksimalkan potensi keuntungan mereka.

Berbagai informasi mengenai strategi transaksi saham di atas bisa menjadi referensi bagi para pemula. Dalam menjalankan setiap strategi, termasuk salah satunya swing trading membutuhkan kepekaan dan analisis teori yang tepat.