Daftar Isi
IPO atau singkatan dari Indonesia Public Offering adalah istilah yang pastinya sudah tidak asing lagi bagi investor saham di negeri ini. IPO adalah penawaran umum suatu emiten kepada investor, menandakan perusahaan mulai go public. Cara membeli saham IPO agak berbeda dari membeli saham biasa. Investor dapat membeli saham IPO secara elektronik melalui website resmi yang disediakan Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelum membeli saham IPO, investor wajib memiliki rekening nasabah di perusahaan efek.
Cara Membeli Saham IPO Melalui E-IPO
BEI menyediakan sistem elektronik berbasis web untuk melakukan pembelian saham IPO dan mendapat informasi lainnya terkait IPO. Sistem ini dinamakan E-IPO. Berikut adalah cara membeli saham IPO melalui sistem ini.
1. Melakukan Registrasi
Langkah pertama ikut serta dalam e-IPO adalah melakukan registrasi di situs e-ipo.co.id. Cara membeli saham IPO dilakukan dengan proses registrasi sebagai berikut:
- Kunjungi situs e-ipo.co.id
- Pilih menu Register
- Masukkan alamat email dan pilih tipe investor (individual atau institusi)
- Isi data diri (Nama lengkap, kewarganegaraan, nomor paspor, dan lain-lain) dan unggah KTP/paspor.
- Klik Kirim, lalu akan muncul Registration Detail. Pastikan semua data Anda benar lalu klik Register.
- Cek email dan klik link autentikasi yang dikirimkan.
- Masukkan kode OTP, kemudian buat kata sandi.
- Tambahkan broker yang Anda gunakan dari menu Broker lalu masukkan nomor SID.
2. Melakukan Pemesanan
Order adalah tahapan penting dari cara membeli saham IPO. Setelah broker melakukan approval pada sistem e-IPO, investor dapat mulai memesan saham IPO. Sebelumnya, investor harus menentukan saham IPO yang ingin dibeli dan mencari informasi mengenai prospektus awal, kisaran harga penawaran awal, dan timeline penawaran. Kemudian order saham IPO dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
- Pertama, login ke website e-IPO dengan akun yang sudah terdaftar.
- Pilih saham yang ingin dipesan, lalu klik More Info.
- Setelah yakin dengan pilihan saham, klik Place Order.
- Lengkapi formulir pemesanan (kisaran harga dan jumlah lot), klik Send.
- Terakhir, masukkan kode OTP
Pada tahap ini, pesanan sudah tersimpan dan investor tinggal menunggu pesanan tersebut diversifikasi oleh sistem.
3. Konfirmasi Pembelian Saham IPO
Konfirmasi dilakukan pada masa Offering/Penawaran Umum yang berlangsung selama 5 hari. Saat melakukan order, investor wajib menyediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN) sesuai pesanan. Jika memenuhi harga final investor wajib melakukan konfirmasi pembelian dengan cara sebagai berikut.
- Login ke situs e-IPO.
- Klik View dari menu Active Orders.
- Baca prospectus dari saham IPO yang dibeli. Klik keterangan ‘I have already read the prospectus’
- Wajib menyediakan dana sesuai dengan jumlah pesanan yang dikonfirmasi.
Proses konfirmasi ini merupakan tahapan penting dalam tata cara membeli saham IPO. Pasalnya, jika investor tidak melakukan konfirmasi sampai hari terakhir masa offering, pesanan tidak akan dibatalkan.
4. Cek Hasil Penjatahan
Setelah melakukan seluruh cara membeli saham IPO di atas, tentu Anda sebagai investor berharap akan segera menerima saham IPO sesuai pesanan. Tetapi, perlu dicatat bahwa tidak semua pesanan investor akan dipenuhi. Anda bisa melihat hasil alokasi/penjatahan di website e-IPO di menu History. Anda mungkin akan mendapat jatah saham sesuai pesanan atau malah tidak mendapat penjatahan sama sekali.
Tips Memilih Saham IPO
Setelah mengetahui cara membeli saham IPO, tentu Anda ingin segera melakukan pemesanan. Namun, jangan sampai salah memilih saham IPO. Harga saham IPO memang berpotensi naik secara signifikan namun risikonya juga tinggi. Saat memilih saham IPO, Anda harus melakukan hal-hal berikut ini.
Membaca Prospektus dan Detail IPO
Selain mengetahui cara membeli saham IPO, Anda wajib mengetahui cara memilih saham IPO yang bagus. Salah satunya adalah membaca prospektus perusahaan. Prospektus memberi gambaran lengkap kondisi perusahaan.
Informasi yang tercakup dalam prospektus di antaranya adalah jenis usaha, prospek perusahaan di masa depan, rencana bisnis setelah IPO, pendanaan, jumlah saham yang ditawarkan, kebijakan dividen, dan lain-lain.
Prospektus merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh emiten yang sudah melewati proses evaluasi dan penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan kata lain, dokumen ini sudah mendapat lisensi dari OJK. Dengan demikian, isinya bisa dipertanggungjawabkan.
Menganalisis Fundamental Perusahaan
Selain membaca prospektus, Anda perlu juga menganalisis fundamental perusahaan atau kondisi keuangan perusahaan. Hal ini salah satunya bisa dilihat dari manajemen kerja dan keuangan yang stabil. Manajemen berpengaruh pada pergerakan saham perusahaan. Karenanya, pastikan bahwa perusahaan memiliki pengelola yang kompeten di bidangnya.
Mengetahui Tujuan Perusahaan Melakukan IPO
Cara membeli saham IPO yang high value adalah dengan memperhatikan tujuan perusahaan melakukan IPO. Seperti diketahui, IPO adalah upaya penggalangan tambahan modal bagi perusahaan dengan tujuan ekspansi bisnis. Namun, terkadang perusahaan memiliki tujuan terselubung seperti membayar hutang.
Anda patut hati-hati jika mendengar berita negatif tentang suatu emiten. Anda bisa menggali informasi lebih lanjut mengenai hal ini dengan memastikan bahwa perusahaan tidak mempunyai hutang melebihi batas maksimal rasio DER (Debt Equity Ratio).
Tanya Jawab Seputar Cara Membeli Saham IPO
Berapa minimal pemesanan saham IPO?
Pada masa pooling, Anda dapat memesan saham IPO tanpa minimal jumlah tertentu. Anda dapat memesan minimal 1 lot tanpa ada batasan maksimal pemesanan.
Apakah membeli saham IPO menguntungkan?
IPO adalah momen yang menguntungkan bagi perusahaan maupun investor. Tidak hanya meningkatkan modal, perusahaan juga bisa mendapatkan eksposur, prestise, dan citra yang baik di mata masyarakat.
Berapa minimum IPO?
Batas minimal saham IPO yang ditawarkan
Jumlah minimalnya adalah 150 juta lembar saham. Selain itu, jumlah minimal pemegang sahamnya adalah 500 orang. Sementara itu, harga per lembar sahamnya harus Rp100,- atau lebih.
Apa syarat masuk IPO?
Adapun salah satu syarat perusahaan untuk IPO adalah perusahaan tersebut harus mencatatnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana lembaga tersebut memiliki tanggung jawab penuh akan transaksi yang terjadi dalam pasar modal.
Apakah saham yang sudah IPO selalu naik?
Tentu tidak selalu. Saham IPO tidak selalu bisa naik harganya bahkan bisa terjadi kebalikannya yaitu harga turun di bawah harga perdana terutama jika para penjamin emisi tidak mau “menjaga” harga saham saat listing.
Siapa yang menentukan harga saham saat IPO?
Pada proses IPO, harga saham yang ditawarkan sebagai harga kesepakatan antara emiten dengan underwriter. Baron and Holmstrom (1980) mengemukakan mengemukakan bahwa konflik kepentingan antara penjamin emisi dan emiten menyebabkan penjamin emisi menetapkan harga di bawah harga yang seharusnya.
Penutup
Demikianlah cara membeli saham IPO secara elektronik yang bisa segera Anda coba. Membeli saham IPO memang menguntungkan bagi investor karena peluang tinggi mendapat profit cukup besar di hari pertama melantai di bursa. Namun, risiko selalu berbanding lurus dengan imbal hasil. Agar mendapat saham-saham high value, investor harus mampu membaca prospektus emiten dan menganalisis fundamental perusahaan.